الأربعاء، 10 ديسمبر 2025
Resume - Allah Tetap MENGINGATMU Ketika Semua Orang Lupa - Khutbah Nouman Ali Khan
Resume - Allah Tetap MENGINGATMU Ketika Semua Orang Lupa - Khutbah Nouman Ali Khan
Khotbah dimulai dengan seruan takbir, Allahu Akbar, mengagungkan kebesaran Allah.
Dilanjutkan dengan puji-pujian (Alhamdulillah) kepada Allah sebagai Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan.
Shalawat dan salam dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para pengikutnya.
Penceramah, Nouman Ali Khan, menyampaikan rasa hormatnya kembali ke Universitas Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM).
Topik utama khotbah adalah perenungan mendalam mengenai Surah Al-Insan.
Surah ini diawali dengan pertanyaan kuat dari Allah kepada setiap manusia.
Untuk memahami ayat ini, setiap individu harus menerapkannya pada diri sendiri, bukan umat manusia secara umum.
Pertanyaan kuncinya adalah: "Bukankah pernah datang waktu di mana manusia sama sekali bukan sesuatu yang disebut?"
Kata "Al-Insan" dalam ayat ini harus dimaknai sebagai "saya" oleh setiap pendengar.
Pertanyaan ini mengajak kita merenung apakah pernah ada masa di mana kita sama sekali tidak diingat atau dibicarakan orang. Ayat berikutnya menjelaskan penciptaan manusia dari setetes mani yang bercampur (nutfah amshaj). Asal usul penciptaan ini adalah topik yang seringkali dianggap memalukan atau tidak nyaman dibicarakan. Secara fisik, alam semesta telah ada selama sekitar 13,9 miliar tahun. Planet bumi sendiri diperkirakan sudah ada selama 4 hingga 5 miliar tahun. Selama lautan waktu yang sangat panjang itu, keberadaan "saya" sama sekali tidak relevan dan tidak disebut. Bahkan dalam sejarah panjang peradaban manusia, individu kita tidak pernah dikenal sebelumnya. Allah mengingatkan bahwa mayoritas waktu berlalu tanpa kehadiran atau relevansi kita. Saat ibu mengandung pun, pada awalnya beliau tidak menyadari keberadaan kita di dalam rahimnya. Ketika sadar hamil, orang tua berdoa meminta anak saleh tanpa tahu identitas atau rupa kita. Asal kata "Insan" berkaitan dengan "Uns", yang berarti cinta dan kasih sayang. Manusia didesain untuk tidak hanya memberi cinta, tetapi juga ingin menerima cinta dan perhatian. Sejak bayi, manusia secara naluriah mencari perhatian dari ibunya. Anak-anak kecil ingin menunjukkan gambar atau kemampuan mereka agar diakui orang tua. Keinginan dasar manusia adalah menjadi "madhkur", yaitu sesuatu yang disebut atau diingat. Remaja berpakaian bagus karena ingin dilihat dan diperhatikan orang lain. Mahasiswa yang lulus mengunggah foto ijazah di media sosial demi mendapatkan ucapan selamat. Kita menjalani hidup dengan terus-menerus mencari validasi dan pengakuan dari orang lain. Dalam pernikahan, suami dan istri saling mencari pengakuan satu sama lain. Anak ingin membuat orang tua bangga agar disebut dan diingat prestasinya. Penelitian modern menunjukkan manusia saat ini merasa lebih kesepian daripada sebelumnya. Di sebuah sekolah, anak-anak bertanya apa yang harus dilakukan jika merasa "tidak terlihat" atau sendirian. Industri media sosial bernilai miliaran dolar karena memanfaatkan hasrat manusia untuk diperhatikan. Jika tidak ada "like" atau komentar, manusia merasa eksistensinya tidak valid atau menjadi "ghair madhkur". Namun, realitasnya adalah kita diciptakan dalam keadaan tidak dikenal untuk sebagian besar sejarah waktu. Setelah kita mati, kita akan dikenang sebentar, lalu kembali dilupakan seiring berjalannya waktu. Orang-orang terkenal, raja, dan miliarder masa lalu pun kini banyak yang terlupakan, apalagi keluarga mereka. Bahkan orang yang tidak beriman pun mendonasikan harta demi nama mereka dipajang di gedung agar tetap diingat. Allah menanamkan rasa ingin diakui ini bukan tanpa tujuan. Rasa hampa karena tidak diakui manusia seharusnya mengarahkan kita mencari pengakuan Allah. Allah memberi petunjuk jalan: manusia bisa memilih menjadi bersyukur (shakiran) atau kufur (kafura). Bersyukur bukan sekadar ucapan terima kasih, tapi menggunakan pemberian sesuai tujuannya. Contoh anak yang diberi sepeda tapi tidak memakainya, ucapan terima kasihnya menjadi kosong. Jika kita tidak menggunakan hidayah Allah untuk tujuan hidup yang benar, kita belum benar-benar bersyukur. Surah Al-Insan kemudian menggambarkan balasan bagi orang beriman di Surga (Jannah). Penghuni Surga akan didandani dengan pakaian sutra dan gelang perak. Kita berdandan biasanya untuk menghadiri acara spesial atau bertemu orang penting. Di Surga, orang beriman berdandan untuk pertemuan spesial dengan Allah SWT. Allah akan memberikan minuman yang suci (sharaban tahura) secara langsung. Saat memberikan minum, Allah berbicara: "Ini adalah balasan untukmu, dan usahamu dihargai/diakui (mashkura)." Allah sendiri yang akan mengingat dan mengakui usaha hamba-Nya, meskipun manusia melupakannya. Menjadi "madhkur" (diingat) di sisi Allah jauh lebih abadi daripada diingat manusia. Manusia tidak akan pernah bisa memuaskan dahaga kita akan pengakuan; hanya Allah yang bisa. Dalam Surah ini, Allah menyinggung rahim ibu di awal dan Rahmat-Nya (Surga) di akhir. Masuk Surga adalah bentuk pemenuhan kebutuhan dan kasih sayang tertinggi, seperti janin dipenuhi kebutuhannya di rahim. Ketika kita lulus atau meninggalkan suatu tempat, kenangan tentang kita perlahan akan pudar. Guru atau teman lama mungkin akan lupa nama kita seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, setiap babak kehidupan (karir, pernikahan) harus didasari pertanyaan: "Bagaimana Allah akan mengingat ini?" Kesuksesan sejati bukan dilihat dari jumlah pengikut atau penonton, melainkan pengakuan Allah. Nabi Nuh AS tidak memiliki pengikut untuk waktu yang lama dan diejek, namun Allah memuliakannya. Tidak ada sejarawan yang mencatat perjuangan Nuh atau Ibrahim saat itu, namun Allah mencatatnya dalam Al-Quran. Ibrahim AS berdoa sendirian di padang pasir tanpa penonton, namun doanya diingat abadi oleh Allah. Pilihan kita adalah: menjadi orang yang diingat manusia tapi dilupakan Allah, atau dilupakan manusia tapi diingat Allah. Doa penutup memohon agar Allah menjadikan kita orang-orang yang diingat-Nya dan diberi minuman di Hari Pembalasan. Video diakhiri dengan ajakan untuk mempelajari Al-Quran secara mendalam dan terstruktur.
الاشتراك في:
التعليقات (Atom)